Saturday, March 25, 2017

Maintenance & Repair

Fungsi Departement (Maintance & Repair)

Fungsi departement Maintenance untuk mengurusi segala kepentingan yang berkaitan dengan perawatan dan pemeliharaan mesin untuk mengurangi resiko kerusakan yang lebih parah. Sedangkan departemen Repair akan membantu departement Maintenance saat terjadi kerusakan di suatu mesin. Biasanya di perusahaan sering kali teknisi tersebut dapat melakukan maintenance atau repair agar dapat menghemat jumlah sdm. Namun saat terjadi trouble yang tidak bisa diatasi atau membutuhkan jumlah sdm yang banyak maka perusahaan tersebut akan memanggil kontraktor untuk memperbaiki atau membantu pemeliharaan suatu mesin.

Jenis-jenis Maintence

Secara garis besar kegiatan perawatan dapat diklasifikasikan dalam dua macam yaitu: Perawatan terencana (planned maintenance) dan perawatan tidak terencana (unplanned maintenance).
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian strategi perawatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.




1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)
Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat dihindari..
Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive maintenance dan corrective maintenance.

a. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Contoh pekerjaan tersebut adalah:
Melakukan pengecekan terhadap pendeteksi indikator tekanan dan temperatur, atau alat pendeteksi indikator lainnya. apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal kerja suatu alat. Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada alat/produk (debu, tanah maupun bekas minyak), Mengikat baut-baut yang kendor , Pengecekan kondisi pelumasan.
Perbaikan/mengganti gasket pada sambungan-sambungan flange yang bocor atau rusak.

b. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini merupakan ”general overhaul” yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.


2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah emergency maintenance. Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

  
Istilah Maintance

Availability : Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siapuntuk dipakai/dioperasikan. 
Downtime : Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan. 
Breakdown : Jenis perawatan yang hanya bisa di lakaukan apabila mesin samasekali mati karena ada kerusakan atau kelainan dan tidak mungkin dapat di operasikan.
Six big losses : Dalam konsep Total Productive Maintenance/ Manufacturing, musuh utama yang wajib diberantas oleh production team adalah Six Big Losses, yaitu :
1.      Breakdown (Down Time Loss), mahluk ini bisa berupa tooling failures, unplanned maintenance, general breakdowns, equipment failures, dan sejenisnya.
2.      Setup and Adjustment (Down Time Loss), yang termasuk kelompok ini di antaranya setup/ changeover, material shortages, operator shortages, major adjustment dan warm-up time. Intinya, masalah ini muncul karena adanya waktu yang “tercuri” saat setup atau changeover.
3.      Small Stops (Speed Loss), yang mendaftar dalam gerombolan ini di antaranya obstructed product flows, component jams, misfeed, sensor blocked, delivery blocked dan cleaning. indikator masalah ini adalah berhentinya mesin tidak lebih dari lima menit dan tidak membutuhkan personel maintenance.
4.      Reduced Speed (Speed Loss), yang termasuk dalam deretan ini di antaranya adalah rough running, under nameplate capacity, under design capacity, equipment wear dan operator inefficiency. Biang keladi munculnya masalah ini karena kecepatan proses berada di luar batas toleransi nameplate capacity.
5.      Start-up Reject (Quality Loss), yang terdaftar dalam group ini di antaranya scrap, rework, in-process damage, in-process expiration dan incorrect assemblyReject ini biasanya terjadi proses warm-up dan bisa juga karena disebabkan oleh kekeliruan set-up mesin.
6.      Production Rejects (Quality Loss), yakni reject yang terjadi selama proses produksi.

Overhaul : Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
 Perhitungan efisiensi mesin : Untuk mengukur keandalan di sebuah sistem di mana setiap komponen atau individu mungkin hanya memiliki tingkat keandalan tersendiri.

Keuntungan adanya Departement Maintenance (MR), yaitu :
  1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
  2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
  3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan,
  4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
  5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan,
  6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal,

Sumber :



1 comment: