Wednesday, November 18, 2015

Tugas Teknik Lingkungan dan AMDAL : Dampak kabut asap terhadap kehidupan manusia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

            Memasuki musim kemarau, Indonesia sering mengalami kekeringan hingga terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan banyak terjadi di daerah sumatera dan Kalimantan. Daerah-daerah ini memang memiliki areal hutan yang luas ditambah lagi dengan lahan gambut yang luas sehingga menjadi pemicu terjadinya kebakaran pada musim kemarau. Hasil dari kebakaran hutan yang tampak jelas sekarang ini adalah kabut asap, yang sangat mengganggu dan membahayakan manusia yang ada disekitarnya.
            Asap yang dihasilkan membahayakan kesehatan warga yang ada disekitarnya dan menyebabkan gangguan pernafasan. Infeksi saluran pernafasan bagian atas atau yang lebih dikenal dengan ISPA bisa menyerang masyarakat yang terus menghirup asap dari kebakaran hutan. Apalagi dihirup dengan anak-anak dan lansia yang mempunyai daya tahan tubuh yang masih lemah.

  1.2    Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari kabut asap?
2.      Bagaimana standar udara dari pemerintah?
3.      Apakah dampak dari kabut asap tersebut?
4.      Bagaimana realita yang terjadi di lapangan?

1.3   Tujuan
1. menjelaskan definisi dari kabut asap
2. menjelaskan tentang standar yang telah ditentukan oleh pemerintah
3. menyebutkan dampak yang ditimbulkan dari kabut asap
4. menunjukan contoh realita yang terjadi


BAB II
PEMBAHASAN
  

   2.1    Pengertian Kabut Asap

Kabut asap adalah kumpulan asap dan kabut yang bercampur menjadi satu kesatuan. Yang memiliki nilai kandungan halimun airnya lebih besar dari 0,1 Milimeter. Kabut bisa terbentuk ketika kelembaban relatif udara sudah mencapai 100%.
Namun proses pembentukannya tergantung pada cukup tidaknya inti kondensasi yang tersedia. Kabut asap juga dapat disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan karena campur tangan manusia di dalamnya.digunakan adalah asam cuka (CH3COOH), batu tahu (CaSO4nH 2O) dan larutan bibit tahu (larutan perasan tahu yang telah diendapkan satu malam).

2.2    Indeks Standar Pencemar Udara

         Indek standar pencemar udara atau yang lebih di kenal dengan ISPU. Sebagaimana disebutkan didalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang : Indeks Standar Pencemar Udara. ISPU adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya. Atau secara singkat ISPU dapat dipahami sebagai skala yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tingkat polusi udara sehingga dapat mudah dipahami oleh masyarakat.
Harus diakui jika data kualitas udara hanya disajikan dalam bentuk konsentrasi pencemar akan sulit dipahami oleh masyarakat umum. Misalkan terdapat kandungan gas Karbon Monooksida (CO) didalam udara ambien sebesar 30 mg/m3 atau 24,3 ppm, apa artinya?. Tentu lebih mudah jika konsentrasi pencemar tersebut digambarkan kedalam rentang tertentu, misalnya “24 ppm = Sehat”. Data yang ditampilkan dalam bentuk ISPU selain menjadi lebih sederhana, nilai tunggal dan universal pada ISPU juga dapat mempermudah proses penilaian misalnya untuk membandingkan kualitas udara pada suatu daerah dengan daerah lainnya.
Adapun nilai ISPU yang dimaksud merupakan nilai dengan rentang tingkat polusi udara yang digambarkan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:


ISPU
Pencemaran Udara
Level
Dampak kesehatan
0 - 50
Baik
tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau hewan.
51 - 100
Sedang
tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang peka.
101 - 199
Tidak Sehat
bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
200 - 299
Sangat Tidak Sehat
kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
300 - 500
Berbahaya
kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi (misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan).


2.3       Dampak dari Kabut Asap

Berikut ini beberapa dampak negatif dan bahaya kabut asap bagi kesehatan diantaranya :
1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
2. Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
4. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.
5. Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
6. Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
7. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).
    
                                                                                                         

2.4       Realita di lapangan

PALEMBANG - Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan mulai membaik, meskipun masih berada pada level sedang hingga tidak sehat, yakni berada pada angka berkisar 156-301 mikrogram/m3.
"Kualitas udara di ibu kota Provinsi Sumsel ini mulai membaik setelah sebelumnya pada 19 Oktober berada di atas ambang normal, menyentuh level berbahaya tertinggi 1.180 mikrogram/m3 pada kondisi bencana kabut asap yang melanda daerah ini sejak 25 Agustus 2015 lalu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama, di Palembang, Kamis (29/10/2015).
Dia menjelaskan, Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) angkanya bergerak turun seiring ditingkatkan kegiatan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui darat, dan udara dan berkurang jumlah titik panas (hotspot).
Menurutnya, dengan melihat perkembangan data tingkat pencemaran udara di daerah ini dalam beberapa hari terakhir yang mengalami penurunan drastis, diprediksi kualitas udara di Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya terus membaik dan menyentuh level baik.
Ia menyampaikan, berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10, kualitas udara di Kota Palembang pada Kamis ini, sekitar pukul 02.00 WIB berada pada level sedang 149 m3, kemudian setiap jam meningkat, dan terakhir pada pukul 07.00 WIB berada pada level 301 m3.
Sesuai kategori Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU), lanjut Indra, jika kualitas udara berapa pada level 0-50 mikrogram/m3 dalam kondisi baik, sedangkan pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikrogram/m3 berbahaya.
"Kondisi data kualitas udara di wilayah Kota Palembang berada pada level sedang hingga tidak sehat, membuat masyarakat di Bumi Srwijaya itu diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau ruangan dan menggunakan masker, agar tidak terhirup udara kotor yang berasap dan terdapat abu sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Merdeka Palembang, dr Desty Alsen mengatakan, dalam beberapa bulan ini terdapat ribuan warga kota ini mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.
Dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah melayani lebih dari 1.000 masyarakat yang mengeluhkan mengalami gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.
"Sebagai langkah pencegahan terserang penyakit ISPA serta penyakit lainnya yang disebabkan oleh asap dan abu sisa pembakaran hutan/lahan, diimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, dan meningkatkan kesehatan dengan menambah asupan vitamin serta banyak minum air putih," sebut Desty.

BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan

            Kabut asap yang terjadi sudah dikategorikan dalam kategori berbahaya karena sudah melebihi indeks pencemaran udara dan berada di angka >300. Walaupun begitu, tetapi keadaan kabut sudah mulai berkurang dan udara mulai membaik. Walaupun sudah mulai membaik, tetapi masyarakat masih harus berhati-hati agar tidak terkena penyakit ISPA dan penyakit lainnya yang diakibatkan kabut asap tersebut.dan kepada pemerintah agar segera membantu memadamkan asap kabut yang terjadi, serta menangkap orang-orang yang sengaja membakar lahan untuk kepentingan pribadi.karena masalah yang terjadi bukan hanya merugikan dalam negeri namun diluar negeri pun ikut terkena imbasnya.


Sumber :







Saturday, October 10, 2015

Tugas I Teknik Lingkungan dan AMDAL Observasi Industri Tahu Skala Rumah Tangga


      A.    PENDAHULUAN

Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat, baik kalangan atas maupun bawah menyukai makanan yang satu ini. Keberadaanya sudah lama di akui sebagai makan yang sehat, bergizi dan harganya yang murah. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat tahu adalah kedelai (Glycine spp). 

Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Pada saat ini sebagian besar industri tahu masih merupakan industri kecil skala rumah tangga yang tidak dilengkapi dengan unit pengolah air limbah, sehingga limbah yang belum diolah tersebut langsung dibuang ke sungai tanpa mempedulikan dampaknya terhadap lingkungan.

Untuk memenuhi tugas AMDAL yang diberikan, maka kami mengunjungi Industri tahu dan tempe yang berada di pondok benda jatiasih, Bekasi. Kami mengamati proses pembuatan tahu dan proses pembuangan limbahnya. Kegiatan observasi dilakukan pada hari rabu 7 Oktober 2015.

     1.     SEGI LIMBAH

Limbah ialah sesuatu bahan yang sebagian orang mengartikan limbah bahan atau adonan yang tidak lagi berguna dan menjorokan. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup . Tetapi sebagian orang mengartikan limbah sebagai bahan atau adonan yang sangat berguna. Contoh limbah yang dapat kita olah yaitu limbah tahu.

Pada dasarnya, limbah tahu dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk limbah, yaitu :

 A.      Limbah tahu cair
 B.      Limbah tahu padat


     A.      LIMBAH TAHU CAIR

Limbah tahu cair adalah sisa pembuangan dari hasil tahu yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan atau merusak ekosistem air. Dari penelitian kami dapat dilihat bahwa hasil limbah  cair ini langsung dibuang ke sungai tanpa diproses terlebih dahulu, padahal limbah tahu ini mangandung Senyawa-senyawa organik yang mengandung protein, karbohidrat, lemak dan minyak.

Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987), yang mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak (Sugiharto, 1987). Semakin lama jumlah dan jenis bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengujian seperti BOD, COD dan TOM. Uji BOD merupakan parameter yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah tangga (Greyson, 1990; Welch, 1992).



Gambar 1 : Keadaan sungai dan limbah cair.
               
1. Pengolahan Limbah Secara Fisika

Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.

      2. Pengolahan Limbah Secara Kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.

3. Pengolahan Limbah Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.

    B.      LIMBAH TAHU PADAT

Limbah tahu padat adalah hasil pembuangan tahu yang berwujud padat. Limbah padat tahu mengandung protein yang tinggi sehingga istimewa dijadikan tepung maupun kerupuk. Sementara itu, untuk pakan ternak, ampas tahu bisa memenuhi kebutuhan protein pakan sehingga kualitas ternak menjadi lebih baik. Ampas tahu ini memiliki harga yang eknomis jika dibandingkan dengan pakan konsentrat. Beberapa peternak menyatakan bahwa dengan memberi pakan berupa ampas tahu atau limbah tahu padat, penambahan berat badan ternak seperti sapi, kelinci, babi dan juga kambing akan lebih cepat.

KESIMPULAN
     dari 2 hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembuangan limbah harus diimbangi dengan pengetahuan AMDAL sehingga kita tidak asal membuang limbah tanpa tahu bahwa akan mencemari lingkungan sekitar. Dari industri rumahan yang kami teliti dapat diketahui bahwa masih belum terciptanya pemahaman pengusaha akan pentingnya mengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan dan dampak negative yang dihasilkan limbah tersebut.

2.      SEGI EKONOMI

Dalam segi ekonomi, industri rumahan ini telah membantu mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia walau hanya sebagian kecil, tapi ini cukup membantu warga-warga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. Kegiatan ini juga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yang ada di wilayah disekitar dan dapat menginspirasi wiraswasta lainnya untuk membuka industry-industri rumahan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA




Tuesday, May 5, 2015

IBD 2

Kisah Cinta yang Inspiratif

Sebuah kisah kepahlawanan sejati diperlihatkan seorang lelaki India. Dashrath Manjhi tinggal di sebuah desa terpencil dan terisolasi dari daerah lainnya. dikarenakan letak desanya yang dikelilingi oleh bukit-bukit berbatu terjal. Tidak ada sekolah, pasar, rumah sakit, dan tempat-tempat fasilitas umum lainnya. Sehingga untuk ke berbagai tempat, para penduduk harus mendaki dan menuruni bukit yang begitu jauh.
Sudah sering para warga meminta agar diberikan akses jalanan kepada pihak pemerintah. Namun permintaan itu tidak pernah dikabulkan, dikarenakan struktur geografis di desa itu yang tidak mendukung.
Berbagai usaha mandiri coba dilakukan warga desa untuk membuka jalan baru, namun semuanya gagal. Sampai pada akhirnya seorang Dashrath Manjhi mengambil inisiatif sendiri dan mulai melakukan pekerjaan selevel "Hercules".
Dashrath Manjhi menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk membuat jalan yang selama ini dia dan seluruh warga desa minta kepada pemerintah.Bermodalkan alat seadanya seperti pahat, Dashrath Manjhi berhasil membelah bukit batu menjadi dua bagian.
Jalan yang terbentuk dari terbelahnya bukit ini cukup lebar untuk bisa dilalui sepeda motor dan gerobak pengangkut barang.
Apa yang membuat Dashrath Manjhi mampu melakukan pekerjaan yang sangat berat ini selama 20 tahun?
Menurut penuturannya, rasa cinta kepada istrinyalah yang telah memberinya kekuatan untuk memulai pekerjaan berat ini, meskipun dia tidak lagi hidup untuk menyaksikan hasil dari jerih payahnya.
"Istriku, Faguni Devi, terjatuh dan terluka parah saat melintasi bukit ini. Pada waktu itu dia bermaksud membawakan air minum untukku. Saya bekerja di sebuah  peternakan yang terletak di balik bukit ini. Itulah hari dimana saya memutuskan untuk memahat bukit ini dan menjadikanya sebuah jalan." Kata Dashrath Manjhi.
Istri Dashrath Manjhi meninggal karena jatuh sakit dan tidak sempat di bawa ke rumah sakit mengingat sulitnya perjalanan yang harus di tempuh antara desa mereka dengan Rumah Sakit.
"Cinta saya kepada istri saya adalah percikan awal yang telah menyalakan api keinginan saya untuk memahat jalan ini. Tetapi keinginan melihat ribuan penduduk desa melintasi bukit kapan pun mereka ingin, membuat saya sanggup bekerja selama bertahun-tahun tanpa ada rasa takut dan khawatir."
Dia juga mengatakan bahwa waktu pertama kali memulai pekerjaan ini, ia hanya sendirian. "Pada awalnya kebanyakan penduduk desa mengejek apa yang saya lakukan, tapi lama-kelamaan mereka mulai mendukung saya. Ada yang memberi makanan, ada juga yang membelikan peralatan untuk saya bekerja."
"Apa yang saya lakukan adalah untuk semua orang. Ketika Tuhan bersamamu, tidak ada yang bisa menghentikanmu. Aku tidak takut akan dijatuhkan hukuman oleh pemerintah atas pekerjaanku ini, sama seperti aku juga tidak mengharapkan imbalan apa-apa dari pemerintah,'' tutur Dashrath Manjhi.
Ironisnya, Dashrath Manjhi tidak menerima pengakuan apa-apa dari pihak pemerintah, bahkan ketika ia meninggal dunia di tahun 2007, ia hanya menerima pengurusan pemakamannya oleh negara, tidak lebih. dari cerita diatas dapat disimpulkan ketika suatu perbuatan yang mustahil dapat dilakukan hanya dengan bermodalkan cinta dan kerja keras, serta didukung juga oleh kemauan yang kuat dan tidak pernah putus asa.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/12/11/13/mder4t-demi-cinta-pria-ini-rela-belah-bukit

Monday, March 23, 2015


“KENAPA KITA HARUS MENJADI MANUSIA YANG BERBUDAYA”


Nama                          : Febrian Ramadhan
NPM                           : 24414113
Mata Kuliah              : ILMU BUDAYA DASAR


Kelas                           : 1IC11



                                           Manusia yang Berbudaya


Definisi

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia)

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)

Argumen Pribadi

Kebudayaan merupakan sesuatu hal yang diciptakan oleh manusia menggunakan akal pikiran dan pengamatannya pada kehidupannya yang dikiranya bisa berguna bagi orang banyak. Jadi kita akan melihat betapa berkaitannya kebudayaan dengan manusia, karena manusia menciptakan kebudayaan tersebut lalu kebudayaan itu mengatur manusia sehingga manusia dapat mengikuti aturan yang diciptakannya dan juga sebagai pembatas dalam bertingkah laku di dalam kehidupan bermasyarakat. Kita dapat hidup seperti sekarang ini karena hasil dari kebudayaan nenek moyang kita dan para penemu yang menggunakan kemampuan pikirannya untuk menciptakan teknologi yang dapat kita gunakan sekarang. Maka kita harus dapat melanjutkan kebudayaan dari nenek moyang kita dan memajukan teknologi yang sudah ada sekarang.

Cara agar manusia dapat berbudaya adalah dengan selalu menggunakan akal pikirannya dalam melakukan berbagai hal dan memperhitungkan konsekuensinya ketika melakukan sesuatu yang tidak baik, selalu mentaati peraturan yang telah dibuatnya, selalu disiplin dan bertanggung jawab kepada hal yang telah dilakukannya. Selalu mengedepankan moral dan berpikir dahulu sebelum bertindak. Jika semua orang dapat menerapkannya, pasti kejahatan akan menurun drastis karena manusia sudah mengedepankan pemikirannya dan tidak mengikuti hawa nafsunya. Ketika hal ini terjadi maka kehidupan manusia akan lebih sejahtera dan aman.