Friday, October 21, 2016

Perbandingan Air Cooler dan Air Conditioner

Latar Belakang

Produk AC Mini Portable ternyata hanyalah sebuah Mini Air Cooler “Personal Evaporative Cooling Fan” dan benar-benar bukanlah sebuah Air Conditioner. Kepopuleran Air Conditioner sebagai pendingin udara membuat penjual Air Cooler terkadang menyamakannya dengan Air Conditioner, Jelas ini salah kaprah atau mungkin hanyalah karena penjual Air Cooler belum mengetahui secara pasti apakah Air Conditioner itu. Untuk itu ada baiknya kita belajar bersama tentang Perbedaan Antara Air Cooler Dengan Air Conditioner ini, agar pemikiran yang salah kaprah itu dapat di luruskan dan calon pembeli Air Cooler nantinya tidak kecewa akan barang yang dibelinya.

Air Cooler atau Air Humidifier

Air Cooler atau Air Humidifier adalah sebuah alat yang dapat menghasilkan udara sejuk dan termasuk dalam perangkat pendingin udara atau penyejuk udara. Belakangan ini bentuk dan diameter dari sebuah Air Cooler di buat lebih mini dan hadir dengan desain medern dan futuristik. Dengan ukurannya yang mini tersebut, maka mobilitas akan semakin mudah, Mudah di pindah-pindah tempat dan di bawa kemana-mana, karena sekarang ini ada juga Air Cooler mini yang ukurannya panjangnya hanya 15 CM sehingga dapat di masukan di tas.


Kelebihan:
§  Harga lebih murah dari AC
§  Konsumsi listrik kecil (75-120 watt)
§  Perawatan sangat mudah (tidak perlu keahlian khusus)
§  Udara yang dikeluarkan lembab.
§  Hemat tempat

Kekurangan:
§  Hanya mampu menurunkan suhu udara sekitar 3-5 Celcius
§  Membutuhkan air ( bisa diisi air es agar bekerja dengan optimal)
§  bekerja kurang efisien pada kelembapan tinggi

Air Conditioner / Air Conditioning (AC)

Air Conditioner / Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Suhu udara pada saat musim panas yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh yang dapat mengakibatkan kematian. Selain itu, Air Conditioner dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan. Di lingkungan tempat kerja Air Conditioner juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.


Kelebihan:
§  Bekerja sangat efektif di segala ruangan (sesuai kemampuan AC)
§  Mampu menurunkan suhu ruangan hingga suhu yang kita inginkan (pada umumnya hingga 16 Celcius)

Kekurangan:
§  Harga mahal (lebih mahal dari Air Cooler)
§  Konsumsi listrik besar ( menurut perhitungan fisika 1 PK=746 watt)
§  Perawatannya agak rumit
§  Mengeluarkan udara yang kering

Tabel Perbandingan Air Conditioner dan Air Cooler
Air Conditioner
Air Cooler
Menggunakan bahan pendingin Refrigeran (Gas)
Menggunakan bahan pendingin Air
Konsumsi listrik yang diperlukan besar
Konsumsi listrik yang diperlukan relatif kecil
Uap air kering
Uap air lembab dan basah
Perawatan mahal dan memerlukan Jasa Profesional
Perawatan mudah dan murah serta dapat dilakukan sendiri
Tingkat dingin dapat diatur hingga mendapatkan tingkat suhu tertentu dan berkelanjutan terus menerus
Tingkat dingin tetap, Jika ingin lebih dapat di upayakan dengan penambahan es batu, tidak berkelanjutan kecuali dilakukan isi ulang air dan es batu
Dapat mematikan virus, bakteri, jamur,parasit dan kuman
Karena udara dingin, lembab dan basah. Hal ini justru memungkinkan hadirnya virus, bakteri, jamur,parasit dan kuman
Udara tidak bercampur dengan debu
Udara bercampur dengan debu
Harga lebih mahal
Harga lebih murah dan terjangkau
Agak sulit untuk di pindah-pindah apa lagi di bawa-bawa
Mudah untuk dipindah bahkan di bawa-bawa
Dingin dan mendinginkan pada ruang secara keseluruhan dengan jangkauan luas
Dingin pada satu arah dengan jarak terbatas
Secara tidak langsung merupakan alat kesehatan
-

Kesimpulan

Setelah kita melihat perbandingan ini kita dapat menyimpulkan bahwa Air cooler memiliki biaya yang lebih murah, memiliki portabilitas yang tinggi, dan konsumsi listrik yang kecil, namun suhu tergantung dari jumlah es yang diberikan, sedangkan ac memiliki suhu yang dapat diatur dan cocok untuk ruangan yang besar.

Sumber :




Perbandingan Gorilla Glass dan Dragontrail Glass

Latar Belakang

Bagi pengguna gadget portabel seperti tablet atau smartphone tentunya sudah tidak asing lagi mendengar kata Corning Gorilla Glass, Oleophobic Coating atau Scratch Resistant Glass. Kalimat tersebut kerap kita lihat pada spesifikasi layar sebuah gadget, nama-nama ini adalah bahan perlindungan layar pada gadget Anda. Tidak hanya tahan akan goresan, perlindungan layar ini diklaim juga mampu melindungi kaca akan benturan sehingga tidak mudah pecah. Salah satu jenis screen protector yang paling terkenal adalah Corning Gorila Glass yang banyak dipakai pada ponsel saat ini. Namun, tidak hanya Corning Gorila Glass, masih banyak jenis-jenis pelindung layar lainnya yang sering digunakan. Berikut ini penjelasannya.

Corning Gorilla Glass

Gorilla Glass adalah jenis kaca yang dikembangkan oleh vendor asal Amerika, Corning. Oleh sebab itu kaca ini sering disebut juga Corning Gorilla Glass. Dengan kaca ini, layar smartphone kamu tidak perlu lagi menggunakan screen protector karena kaca ini sudah mengusung teknologi anti-gores. Bahkan Gorilla Glass diklaim memiliki ketahanan dalam menahan berat tertentu dan juga ukurannya yang tipis membuat sensitivitas layar semakin responsif.

Dragontrail Glass

Dragontrail Glass Merupakan produk dari Asahi Glass yang muncul dengan material anti gores dengan fisik yang lebih tipis dari Gorilla Glass dengan ketangguhan enam kali lipat dari soda-lime glass dan dibenamkan sebagai pelindung layar sentuh kapasitif dengan ketebalan 1 mm. Dengan Dragontrail, Asahi mencoba untuk bersaing dengan Gorilla Glass besutan Corning Inc. Corning Inc adalah pemain pasar kaca layar gadget terbesar di dunia. Dalam suatu video demo, Asahi Glass menguji ketahanan gores dan benturan, dengan dijatuhkan. Bahkan, Dragontrail mampu melewati uji tekuk (bending) dengan beban 60 kg dan pukulan palu, tanpa mengalami retak/pecah. Kaca Layar Dragontrail diklaim dapat melindungi perangkat dari goresan bahkan dari benda tajam sekalipun.




Tabel Gorilla Glass vs Dragontrail Glass


Gorilla Glass
Dragontrail Glass
Manufacturer
Corning from USA
Asahi from Japan
Type of Glass
alkali-aluminosilicate sheet glass
alkali-aluminosilicate sheet glass
Vickers Hardness Rating
622 to 701
595 to 673
Versions
Gorilla Glass, Gorilla Glass 2, Gorilla Glass 3, Gorilla Glass 4. Gorilla Glass 3 is 40% more strong and scratch resistant. Gorilla Glass 4 is up to two times tougher & stronger than its competitive glasses
Dragontrial Glass
Applications or Usage
Smartphones, Laptops, Tablets, Portable Media Players, Computer Displays and some Television displays
Smartphones, Tablets
Manufacturing Process
Ion-Exchange Method
Float Process
Popularity
Very Popular and Established Product
Not much Popular but gaining popularity
Properties
Scratch Resistant, Damage Resistance, Lightness and Thinness
Scratch Resistant, Damage Resistance, Lightness and Thinness


Kesimpulan

Setelah kita melihat perbandingan ini kita dapat menyimpulkan bahwa gorilla glass lebih baik pada test kekerasan Vickers yg memiliki nilai 622-701 sedangkan dragontrail glass hanya memiliki kekerasan 595-673. Namun dragontrail memiliki kelebihan yaitu harganya yang murah untuk kualitas yang hamper menyeimbangi gorilla glass, jadi bagi yang menginginkan kualitas seperti gorilla glass namun ingin harga yang lebih murah bisa memilih dragontraill glass.

Sumber :

Thursday, October 13, 2016

Perbedaan Piano, Orgel, dan Keyboard

Latar Belakang

Apakah Piano,organ, dan keyboard sama? Tentu saja berbeda, kebanyakan orang masih berpikir bahwa ketiga alat musik tersebut sama. Disini akan dijelaskan perbedaan dari piano,organ,dan keyboard, ketiga alat musik ini sama-sama menekan tuts,namun berbeda (istilah populernya: serupa tapi tak sama).

Secara khusus tidak ada perbedaan yang berarti antara piano, organ, dan keyboard. Alat musik ini prinsipnya sama yaitu memainkan melodi dan iringan secara bersamaan sehingga menghasilnya alunan nada dan musik yang utuh dari pemainnya saja. Pandangan masyarakat tentang alat musik piano adalah musik klasik atau jazz, dan musik yang berkelas, sedangkan pada keyboard dan organ terkesan mudah, sederhana, dan tidak berkelas. Kenyataannya pandangan tersebut salah, teori dan teknik permainannya sama hanya pada alat musik organ, pemain juga dapat menambahkan permainan bas pada kaki.

PIANO

Piano pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis:

1. Stand-Up Piano. Adalah piano yang standard atau pendek “ekor”nya. 




2. Grand Piano. piano ini sering kita lihat di hotel-hotel. Ciri-cirinya yaitu sesuai namanya, besar dan elegan.



ORGAN

Pada umumnya, organ juga ada dua jenis:
1. Organ Pipa (Orgel). Adalah organ “akustik” yang memiliki pipa-pipa raksaksa. Organ pipa memiliki deretan tuts lebih dari satu (biasanya 4, seperti yang terlingkar pada gambar), dan tombol analog yang sangat banyak.




2. Organ Elektronik (yang lebih dikenal dengan nama Yamaha Electone“).
Ciri khasnya (yang tidak dimiliki piano maupun keyboard) adalah seperti yang dilingkari pada gambar di bawah:
·         Deretan tuts nya mayoritas 2 baris (ada yang 1 baris tapi sudah langka)
·         Pedal kaki (pedalboard) nya sangat banyak




KEYBOARD

Keyboard ini memiliki banyak jenis. Tapi, kalau kita mengenali ciri-cirinya, kita akan mudah membedakannya dari piano dan organ.
Ciri-cirinya yang membedakannya dari piano dan organ:
·         Tidak memiliki pedal nada (pedalboard) seperti pada organ
·         Deretan tuts selalu satu. Belum pernah saya melihat keyboard yang memiliki deretan tuts 2 seperti pada organ.
·         Kebanyakan keyboard bersifat portabel, bisa dibawa hanya dengan satu orang saja.





Tabel Perbedaan Piano, Organ, dan Keyboard

Alat MusikParameter
Piano
Organ Pipa
Organ Elektronik
Keyboard
Ukuran
·         Besar (stand-up piano)
·         Sangat besar (grand piano)
Raksaksa
Besar
Bervariasi, tergantung ukuran keyboard
(kecil, sedang, agak besar)
Portabilitas
Sulit
Permanen (tidak bisa dipindah)
Agak Sulit
Bervariasi tergantung berat. Tapi, semuanya bisa dibawa dengan satu orang saja.
Jumlah Tuts
Hampir semuanya 88 tuts
(ada juga yang lebih pendek, tapi sangat jarang ada)
Tergantung jumlah deret tuts
Tergantung jumlah deret tuts
Bervariasi:
·         49
·         61 (umumnya)
·         76
·         88
Deretan Tuts
Selalu 1 deret
Bervariasi
Hampir semuanya 2 deret. Ada juga 1 deret tapi sudah langka.
Selalu 1 deret per unit
Pedal
Terintegrasi. Pada umumnya 3 pedal:
·         Sustain
·         Sostenuto
·         Soft (una corda)
Terintegrasi:
·         Pedal Nada (pedalboard), banyak jumlahnya
·         Pedal Volume
Terintegrasi:
·         Pedal Nada (pedalboard), banyak jumlahnya
·         Pedal volume
Tidak terintegrasi (eksternal). Sehingga, harus dibeli terpisah dari keyboard:
·         Sustain/damper (yang paling umum)
·         Soft (jarang)
·         Pedal volume bisa saja dibeli, tapi hanya berfungsi untuk mengontrol volume  ke speaker yang dicolok.
Suara
Akustik, dan hanya suara piano.
Akustik, suara pipa. Suaranya hanya organ, tapi bisa berbagai variasi.
Elektronik (MIDI sequencer) dan bisa bermacam-macam suara
Elektronik (MIDI sequencer) dan bisa bermacam-macam suara
Tombol
Tidak ada
Banyak, dan kuno
Banyak, digital
Bervariasi, digital

Kesimpulan

Setelah kita melihat perbandingan ini kita dapat membedakan antara piano, orgel ,dan keyboard. Kita juga bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alat music tersebut sehingga saat kita ingin membeli alat music tersebut kita tidak salah pilih. Kita juga dapat menyesuaikan kebutuhan kita dari ukuran dan portabilitas alat music tersebut.

Sumber :